Mari kita lanjutkan post sebelumnya.. :)
Hari kedua dan terakhir (9 Februari 2013)
Slogan yang masih sama untuk hari ini, "Selesai PKeL, mari kita ke DBeL!". Sebenernya hari ini nggak ada rencana sama sekali untuk nonton. Nggak siap apa-apa sama sekali, karena hari kemarin berpikir kalo nggak mungkin sempet nonton karena finalnya siang hari berbarengan sama PKL, kalo sempet nonton pun mungkin sudah sore dan ketinggalan beberapa partai. Akhirnya hari kemaren mutusin untuk nggak nonton. Nggak seberapa masalah sih, karena aku yakin Simon nggak bisa masuk final, tapi cuma ikut pertandingan buat ngrebutin juara 3 yang acaranya dimulai jam 9 (lebih nggak mungkin lagi). Dan awal mula cerita kenapa jadi bisa nonton adalah sebagai berikut. Waktu sampai di pabrik, ada suasana yang nggak biasa. Pabrik menjadi ramai dan terkesan jauh lebih santai dari biasanya. Tapi biarlah, kami melakukan hal seperti biasanya saat PKL. Tapi nggak lama, suasana menjadi sangat ramai dan banyak berlalu lalang membawa tas masing-masing. Loh?? Kok pada pulang semua? Oh ya, besok (10 Feb) adalah tanggal merah, tahun baru Cina. Ternyata karena aura tanggal merah, mungkin pabrik mengakhiri aktivitasnya lebih awal dari biasanya. Dan PKL pun jadi selesai lebih awal. Wahh pulangg.. tapi... Waktu liat jam, dipikir-pikir ini masih sempat ke DBL arena. Waktu itu rencananya hanya ingin foto-foto sama Gaby dan Kristin di hall DBL arena. Setelah yakin dan fix akhirnya kami berangkat kesana.
Setiba di DBL arena, seperti rencana awal, kami berfoto ria. Disini ada sejenis foto box, tapi nggak ada box nya, yang bisa langsung ke tag di facebook. Supaya bisa foto pake mesin ini harus punya ID card dulu, jadi harus sign in dulu disana (ada officialnya). Sebelumnya aku nggak ngerti soal ini, taunya dari mas-mas yang kemaren, makanya akhirnya coba, hahaha. Setelah foto-foto sebentar, aku pergi ke loket untuk tanya. Ternyata final putra nggak lama baru mulai karna pertandingan sebelumnya (perebutan posisi 3) yang molor. Dapet info juga kalo partai pertama baru main. Tiba-tiba aku dan Gaby pikir-pikir lagi. Nonton, nggak, nonton, nggak. Setelah banyak perdebatan, akhirnya mutusin buat nonton. Untungnya masih ada uang kemaren. Ke loket, beli tiket, say bye to Kristin, naik ke tribun. So WOW, tribunnya penuh! akhirnya ga berapa dapet tempat bagus, tapi masih bisa ngikutin. Gemuruhnya luar biasa. Pertama mikir wah pasti ya nggak penuh-penuh banget, soalnya tiketnya mahal. Eh ternyataa... ramenya ampun-ampun, sampe tribun tempat player sama officialnya dibuat penonton, merekanya jadi pindah.
Partai pertama dimenangkan oleh Tommy Sugiarto dengan 3 game. Kemudian dilanjutkan dengan partai ganda. Di kubu Malaysia, salah satu pemainnya sempet kami perbincangkan, dan kita sebut "bantat", karena dipikir-pikir mirip teman kami sewaktu SMA, bantat (agak gemuk berisi) tapi gesit sekali. hahaha. Dan partai kedua ini dimenangkan oleh Ganda Indonesia yaitu Rian dan Rendra (dobel cowo yang lumayan ganteng :p). Kemudian partai selanjutnya dimenangkan oleh tim Malaysia. Skor sementara 2-1 untuk Indonesia.
Pertandingan sangat berlangsung seru. Tapi kemudian perut minta makan. Akhirnya aku turun cari makanan. Kalau turun ke hall bawah pasti di stempel dulu. Stempelnya beda sama stempel biasanya, ini stempelnya nggak kliatan. Nanti kalo mau masuk lagi baru ditrawang pake lampu khusus (kaya ngecek uang palsu, tapi ini yang dicek tangan bukan uang, ahhaha). Cap sudah, akhirnya cari makan. Bingung mau makan apa, mau makan hokben, tapi 15ribu, kok uang jadi ludes. Akhirnya beli donat dunkin seperti kemaren, yang harganya cukup mahal 8rb, tapi ya lebih murah dari yang lain. Di hall cuma ada beberapa stand makanan minuman, sedikit malah. Donat sudah terbeli. Kembali ke tribun. Waktu di cek pake lampu tadi, nggak terdeteksi. Pikirku mampus, ga bisa masuk ini. Akhirnya dicari trus sama si bapak itu, dan akhirnya gatau ketemu apa nggak akunya disuruh masuk. Karena mungkin bapaknya sudah tau aku gara-gara kemaren juga beli donat sendirian hahaha.
Pertandingan sangat berlangsung seru. Tapi kemudian perut minta makan. Akhirnya aku turun cari makanan. Kalau turun ke hall bawah pasti di stempel dulu. Stempelnya beda sama stempel biasanya, ini stempelnya nggak kliatan. Nanti kalo mau masuk lagi baru ditrawang pake lampu khusus (kaya ngecek uang palsu, tapi ini yang dicek tangan bukan uang, ahhaha). Cap sudah, akhirnya cari makan. Bingung mau makan apa, mau makan hokben, tapi 15ribu, kok uang jadi ludes. Akhirnya beli donat dunkin seperti kemaren, yang harganya cukup mahal 8rb, tapi ya lebih murah dari yang lain. Di hall cuma ada beberapa stand makanan minuman, sedikit malah. Donat sudah terbeli. Kembali ke tribun. Waktu di cek pake lampu tadi, nggak terdeteksi. Pikirku mampus, ga bisa masuk ini. Akhirnya dicari trus sama si bapak itu, dan akhirnya gatau ketemu apa nggak akunya disuruh masuk. Karena mungkin bapaknya sudah tau aku gara-gara kemaren juga beli donat sendirian hahaha.
Akhirnya nonton lagi, sampe cukup sore menjelang malam. Gaby harus segera pulang. Akhirnya aku menemani sampe dibawah, dan sebelum sampe bawah aku bilang ke bapak yang bagian kasi stempel (bapak yang beda dari pintu masuk tribun).
Aku: "Pak stempelnya minta lagi pak, soalnya tadi kok nggak keliatan."
Aku: "Pak stempelnya minta lagi pak, soalnya tadi kok nggak keliatan."
Bapak: "Oya ta? Masa nggak kliatan?"
(sambil ngomong bapaknya nyetempel tanganku dengan tekanan dan waktu yang agak lama supaya keliatan, hahha)
Sebelum Gaby pulang, kita foto-foto lagi di sekitar hall, yah lumayan banyak foto meskipun muka sudah kucel ga karuan. Dan akhirnya say bye to Gaby. Masuk lagi deh. Disini pintu untuk masuk tribun ada dua, tapi aku lebih suka masuk dari sebelah kiri (kebiasaan) dan pastinya ketemu si bapak yang itu lagi. Karena tadi sudah di stempel dengan tekanan yang cukup kuat dan lama, akhirnya saya dengan bangga bilang:
Aku: "Ini pak! (sodorin tangan) Sudah distempel lagi pasti kliatan."
Bapaknya: "Ahh wes masuk ae, wes hapal aku.." (sambil nyengir + narik tanganku kedalem)
Aku: "kok bisa apal pak?"
Bapaknya: "La sering naik turun kok"
Aku: "hahaha, makasih pakk.."
Lucunya, kok bisa si bapak ini inget dari ribuan orang. Dipikir-pikir aku turun itu kemarennya cuma 1x, yang ini juga 2x. Kok bisa bilang sering juga -____-".
Ini malah keterusan ngomongin bapaknya. hahahaha
Nah waktu ke atas, aku sengaja liat tribun dulu, cari tempat yang kosong dimana, setelah nemu, langsung turun dan menuju kearah sasaran. Waktu muter, ehhh ketemu atletnya. Waktu ketemu, karena kupikir orang Indonesia, aku bilang, "Boleh minta foto sebentar?", sambil pake body language dikit. Si atlet manggut-manggut pertanda "iya". Problem pertama, karena bingung siapa yang motoin, jadi panik, masa selfcam. nanti pasti jelek. Akhirnya ada bapak-bapak yang turun dari tribun langsung aku cegat. "Pak bisa minta tolong fotoin sebentar?". Entah si Bapak itu mau ke toilet, pulang, ato beli makan, yang penting cegat dulu. Problem kedua, BB dalam keadaan mati, akhirnya harus nunggu nyala dulu, masukin password, dan nunggu bentar. Untungnya cuma beberapa detik, itupun bapaknya kaya udah ogah buat motoin. Akhirnya nyala, trus dipotoin, cuma sekali. Trus bilang makasih sama si atlet + makasih sama bapaknya juga dan mereka pergi. Problem ketiga, sebelum liat hasil foto aku mikir, waduh kalo yang moto bapak-bapak biasanya fotonya jadi goyang ga karuan, lah tadi cuma difoto sekali. tapi setelah liat hasilnya ternyata nggak goyang. Praise the Lord! (lebay) hahaha. Soalnya emang dari kemarennya pingin foto sama salah satu atlet. Nggak moto Simon gpp lah, asal bisa foto sama salah satu atlet. Setelah diselidiki, itu adalah pemain dari Tiger Malaysia, yang namanya Tan Wee Kiong.
Me and Tan Wee Kiong
Nonton lagi, seperti biasa seru dan bergemuruh. Kali ini aku dapet tempat yang lebih strategis. Jadi bisa lebih kelihatan walaupun tetep aja miring. Saat ini nilainya 2-2. Ah! aku lupa beritahu (telat banget), ini finalnya antara Musica Indonesia vs Tiger Malaysia. Sebelum pertandingan ini perebutan juara 3 antara Tangkas Specs vs Suryanaga, yang dimenangin tim Suryanaga. Lanjut. Skor sama antar dua club. Dan sampailah partai terakhir yang paling menegangkan. Partai terakhir bisa dibilang selalu kejar-kejaran nilai, selisihnya tipis. Game pertama Indonesia unggul. Tinggal sekali game lagi. Kejar-kejaran nilai kembali lagi di game ke dua. Dan sampai akhirnya, Indonesia GAME! It means, 2 game milik Indonesia, otomatis WE ARE THE CHAMPION. Cukup panas saat pertandingan, ya tau sendiri lawannya Malaysia. Semua penonton termasuk aku bangga + loncat kegirangan saat tim Musica mencetak skor 21-19 dari Malaysia. Berikut beberapa dokumentasi yang sempet aku ambil, tapi kualitas jelek, karena harus pake BB dan zoom berbanyak kali.
Game terakhir
Detik-detik menuju kemenangan..
and.. CHAMPION!
AWESOME !!! :D
Congratulation for Musica Champion, you did best!
Lanjut ke penyerahan hadiah...
Lanjut ke penyerahan hadiah...
Berebut tempat dan langsung siap ditempat, haha
Jaya Raya Suryanaga - 2nd Runner up
Tiger Malaysia - 1st Runner up
Champion - Musica Champion
Yah, demikianlah puncak acara. Sebenernya masih ada satu lagi acara yaitu pembagian dorprize, berhubung sudah malem, kupon dorprize juga kebawa Gaby, dan peluangnya 1/1000 jadi lebih balik pulang aja. Benernya mau nungguin atletnya keluar trus foto, tapi kelamaan, merekanya sibuk foto-foto sendiri. Hahaha.
Banyak hal bisa didapet dari nonton ini. Walopun dibilang mahal, tapi berasa nggak rugi. Beberapa yang aku salut dari mereka:
1. Mereka nggak sombong (walau ada beberapa dan masih tergolong normal).
2. Bisa fokus walaupun disekitarnya ada beribu-ribu makhluk.
3. Di final cewe, waktu player Jepang cetak poin, player Indonesia lain yang nonton juga ikut nyorakin dan dukung player Jepang bersama player Jepang yang nonton. Disini kelihatan banget mereka sangat akrab. Saling mendukung satu sama lain.
4. Mereka memang bersaing, tapi kalau ketemu satu sama lain ya bercanda dan ngomong-ngomong seperti biasa.
5. Herannya, mereka main di pertandingan tampak seperti hanya berlatih di lapangan, hanya dengan beda tim/club.
6. Saat skor (misal) 15-20, tidak ada kata "berikan aja 1 poin ke lawan". Kalo aku mikirnya sih kasi aja 1 poin buat lawan, toh masih ada game ke 3, ngapain buang-buang tenaga kalau akhirnya lawan menang dan ada game ke 3. Tapi mereka nggak sama sekali. Dikejar terus, kalo ga bisa ya berjuang lagi di game selanjutnya. What amazing!
JADI intinya yang kudapet disini, memang mereka bersaing, tapi ya ini adalah latihan dan pengalaman. Yang penting berikan yang terbaik. Mereka bukan musuh yang harus dikalahkan, tapi mereka adalah teman sebelajaran dan seperjuangan. Ini bener-bener keliatan waktu nonton mereka. Dan satu lagi, berjuang tiada akhir.
Berakhirlah sudah Djarum Superliga 2013! Selamat untuk semua yang menang dan terus berjuang bagi yang belum dapet posisi! Dunia selalu berputar, suatu saat kalian pasti diatas dan jadi juara :)
Akhirnya, bisa foto-foto bareng Gallery Djarum Superliga di Hall DBL arena :p hahaha :
Double TOP : PB Tangkas Specs and PB Jaya Raya Suryanaga
**THE END**